Sinopsis Novel Dari Agatha Christie

October 24, 2010 1 comment

-Cermin Pengungkap Mistery

Sinopsis: Seorang bangsawan setengah tua kedapatan telah tewas didalam ruangan kamar belajarnya sendiri didalam gedung tua letaknya agak terpencil dikawasan pedalaman negara Inggri Raya…. Kematiannya sepintas tampak seperti tindakan bunuh diri, namun sesuatu yang tak terduga telah terjadi menjelang kedatangan Hercule Poirot di tempat kejadian.

-Hotel Bertram

Sinopsis: Apa yang dapat kita bayangkan jika suatu ketika sekomplotan penjahat berkumpul di suatu tempat? Kejahatan besar apa kiranya yang sedang mereka rencanakan?Hotel Bertram tampak anggun, tenang, penuh daya tarik, dan mengundang nostalgia bagi orang-orang yang pernah mengenalnya berpuluh-puluh tahun lalu. Bila masuk di dalamnya, seolah kita kembali ke dunia yang telah hilang, dan seakan waktu berputar kembali ke masa lalu. Tidak ada yang berubah sama sekali di dalamnya. Para tamu yang berdatangan pun masih tetap dari kalangan yang sama: mulai dari pejabat gereja, janda kaum ningrat yang kaya raya, gadis-gadis yang berlibur dari sekolah-sekolah mahal, sampai dengan para pensiunan jenderal. Pokoknya, semuanya mengesankan orang baik-baik dan terhormat. Terlalu baik bahkan, sehingga tampak tak masuk akal. Nah, siapa yang mengira bahwa di tempat seperti itu ada kejahatan yang mengancam? Siapa yang mengira bahwa di antara orang-orang itu ada yang tidak mengenakan identitas aslinya?Hotel Bertram penuh misteri yang tak terduga. Tapi, bagi Jane Marple tak ada yang dapat disembunyikan dari pandangannya yang tajam. Kesenangannya mengamati segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya ternyata secara tidak langsung membantu Inspektur Kepala Davy dalam memecahkan misteri di Hotel Bertram ini.

-Lenyapnya Sebuah Permata

Sinopsis: Sebutir permata yang hilang, Impian maut yang menjadi kenyataan, Mayat yang berbicara, Dan bunga yang membawa maut… Polisi telah dikalahkan. Orang kaya serta berkuasa gemetaran. Wanita-wanita cantik merasa dirinya dikelilingi bahaya dan kecurigaan. Para penjahat berkeliaran tanpa diketahui orang. Mereka siap menyerang dan menyerang lagi. Hanya ada tiga kemungkinan untuk meredakan teror ini. Hercule Poirot, tuan Parker Pyne, dan nona Marple. Kalau trio hebat ini tidak dapat melaksanakan tugasnya, tidak akan ada lagi yang sanggup…

-Hotel Majestic

Sinopsis: Tiga kecelakan fatal dalam tiga hari. Tiga kecelakaan yang nyaris merengut nyawa Nick Buckley, gadis cantik yang tinggal seorang diri di End House. Hercule Poirot yang mengkhawatirkan keselamatannya bertanya-tanya apakah semua itu memang kecelakaan – atau usaha pembunuhan? Ia pun membuka mata dan memasang telinga lebar-lebar. Tapi kecelakaan lain kembali terjadi, dan kali ini korbannya gadis lain.

-Kucing di Tengah Burung Dara

Sinopsis: Mama tercinta, Kemarin malam telah terjadi pembunuhan. Bu Springer, guru olahraga kami, menjadi korban. Terjadinya tengah malam. Dan pagi ini polisi datang dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada setiap orang. Bu Chadwick meminta agar kami tidak membicarakan hal itu pada siapa pun, tapi saya pikir Mama tentu ingin tahu. Anakmu tercinta, Jennifer.

-Membunuh Itu Gampang

Sinopsis: Miss Pinkerton merasa yakin “Pembunuhan? Apakah Anda benar-benar yakin bahwa Anda tak keliru?” tanya Luke dengan lembut. “Pada peristiwa yang pertama mungkin saya salah, tapi pada yang kedua, ketiga, atau keempat Setelah itu kita jadi yakin” Beberapa jam setelah itu Miss Pinkerton ditabrak mobil. Seminggu kemudian, korban yang keenam mengalami “kecelakaan” yang tragis. Maka berangkatlah Luke Fitzwilliam, dengan enggan, untuk menjerat seorang pembunuh kejam.

-Menuju Negeri Antah Berantah

Sinopsis: Hilary Craven sudah tak ingin hidup Maka ketika ia ditawari untuk menyamar menjadi almarhum istri seorang ilmuwan nuklir yang lengkap, Hilary mengira ia mendapat cara bunuh diri yang jauh lebih menarik daripada minum pil tidur. Siapa sangka, justru ketika ia berhasil bertemu dengan “suami” nya di Maroko, di laboratorium rahasia yang amat modern, semangat hidupnya pulih kembali…

-Misteri Kereta Api Biru

Sinopsis: Di kantor Cook, Katherine harus antre untuk membeli karcis ke Riviera. Agaknya semua orang akan kesana – termasuk laki-laki yang berdiri di depannya.Laki-laki itu mendadak menyisih dan Katherine maju ke tempatnya tadi. Samar-samar wajah itu seperti dikenalnya. Dimana Katherine pernah melihatnya? Oh ya, di Hotel Savoy di depan kamarnya tadi pagi.Katherine menoleh ke belakang, terdorong oleh rasa gelisah yang tak dimengertinya. Laki-laki itu berdiri di ambang pintu menatapnya. Katherine bergidik, merasa dibanyangi kesedihan dan tragedi…

-Pembunuhan di Malam Natal

Sinopsis: “Laki-laki tua yang lemah seperti ini, begitu kurus, kering tetapi dalam kematiannya begitu banyak darah” Suara Hercule Poirot menghilang. Si tua Simeon Lee mengundang seluruh keluarganya untuk bersama-sama merayakan Natal di Gorston Hall. Dia menciptakan hiburan bagi dirinya sendiri dengan mempermainkan nafsu serakah mereka. Permainan ini ternyata mengusik kekuatan dan nafsu terpendam yang akhirnya membawa kematiannya. Hercule Poirot menghadapi kasus pembunuhan yang direncanakan dengan sangat cermat dan dilaksanakan dengan brilian, tetapi… ada terlalu banyak darah!

-Pembunuhan di Orient Express

Sinopsis: Misteri Hercule Poirot. Tertahan salju di Pegunungan Balkan, para penumpang Kereta Api Orient Express dikejutkan oleh berita mengguncangkan bahwa salah seorang dari mereka telah dibunuh secara keji pada malam sebelumnya. Dihadapkan pada masalah yang harus ditangani lebih cepat daripada langkah kaki si pembunuh dalam usahanya untuk menyelamatkan diri, Poirot tak mempunyai waktu lagi untuk berdiam diri.

-Perjanjian dengan Maut

Sinopsis: Mengenal Nyonya Boynton sama saja dengan membencinya. Impian cinta seorang pemuda telah dihancurkannya menjadi mimpi buruk dan kemeranaan Seorang gadis muda cantik jelita dibuatnya hampir sinting Dua orang kakak beradik belia dikurungnya dalam jerat yang mengerikan. Tak puas-puasnya ia memenuhi nafsunya untuk membinasakan. Kini Nyonya Boynton telah tiada. Belum pernah Hercule Poirot merasakan simpati semacam itu terhadap seorang pembunuh. Dan, belum pernah pula di dibuat sebingung dalam kasus ini… Setiap orang mencurigakan, sementara setiap geraknya dibayangi cemooh licik si penjahat…

Setelah Pemakaman Dari dulu Cora Lansquenet suka bicara melantur dan keluarganya yang terhormat mengabaikan komentar yang diucapkannya setelah pemakaman kakaknya, Richard, “Dia dibunuh, kan?” Mereka ingat lagi komentar itu keesokan harinya, ketika Cora ditemukan terbunuh dengan sebuah kapak dan beberapa hari kemudian, ketika ada orang mengirim sepotong kue pengantin yang telah dicelup arsenik kepada teman serumah Cora. Tapi waktu itu pengacara keluarga sudah memanggil Hercule Poirot.

Menuju Negeri Antah Berantah Hilary Craven sudah tak ingin hidup Maka ketika ia ditawari untuk menyamar menjadi almarhum istri seorang ilmuwan nuklir yang lengkap, Hilary mengira ia mendapat cara bunuh diri yang jauh lebih menarik daripada minum pil tidur. Siapa sangka, justru ketika ia berhasil bertemu dengan “suami” nya di Maroko, di laboratorium rahasia yang amat modern, semangat hidupnya pulih kembali…

Pembunuhan di Teluk Pixy

Arlena Marshall yang bertubuh menggiurkan, berwajah cantik, dan berambut tebal merah menyala tampak sangat mencolok di antara para penghuni Hotel Jolly Roger di Pulau Penyeludup Beberapa hari kemudian ia ditemukan tewas tercekik di salah satu pantai pulau itu. Siapakah yang telah membunuh Arlena si perayu? Apakah suaminya yang angkuh dan pendiam, yang mengetahui bahwa istrinya telah berzinah? Ataukah anak tirinya yang aneh, yang membuat boneka lilin berwajah Arlena dan menancapinya dengan peniti? Ataukah si orang yang fanatik dengan agamanya, yang merasa batinnya tersiksa karena kecantikan Arlena? Atau si pemuda tampan, yang mencintainya dengan begitu terang-terangan? Atau, barangkali, salah satu wanita yang mempunyai – atau mengira mempunyai – alasan untuk menghendaki kematian Arlena? Hercule Poirot, yang sedang berlibur di tempat tragedi ini terjadi, bersedia mengorbankan liburnya untuk mencoba mengungkap kasus yang membingungkan ini.

-Pembunuhan di Mesopotamia

Atas permintaan arkelog Dr. Eric Leidner, Amy Leatheran bersedia menemani istrinya, Louise, wanita yang cenderung ketakutan dan gelisah – dan membutuhkan orang yang bisa dipercayai. Louise menemukannya dalam diri Amy. Tapi apa yang harus dilakukan perawat muda itu terhadap kisah-kisah ganjil Mrs.Leidner tentang suami pertamanya, mata-mata Jerman yang telah tewas, yang telah kembali dengan murka untuk menghancurkan rumah tangganya yang baru?Kisah tentang ancaman-ancaman mengerikan dan penringatan-peringatan mencekam? Kisah bahwa semua orang berkaitan dengan khayalan yang begitu nyata – dan mengganggu? Meskipun lebih dari sekedar khalayan yang menghantui Mrs. Leidner yang malang hingga mati, kisah ini akan membawa imajinasi cerdas Hercule Poirot membongkar fakta-fakta aneh dalam khalayan wanita itu.

-Ledakan Dendam Pembunuhan- empat ribu tahun silam.

Setelah suaminya meninggal, Renisenb mencari kedamaian dengan kembali kerumah ayahnya, di tebing Sungai Nill. Tapi dibalik rumah tangganya yang makkmur itu mengintai keserakahan, nafsu dan kebencian. Dan dengan kedatangan Nofret, selir yang angkuh itu, nafsu jahat di dalam keluarga itu meledak menjadi pembunuhan.”Benar-benar baru… rasa kagum saya terhadapnya yang memang sudah besar, makin bertambah.”Observer.”Masalah yang mencekam… mengejutkan, bahkan bagi pembaca yang berpengalaman paling tajam sekalipun.”Scotman Pebunuhan Terpendam Pembunuhan Terpendam yang mengutarakan perasaan pribadi Agatha Christie tentang kejahatan telah mengokohkan reputasinya sebagai penulis cerita detektif yang terbesar sepanjang masa dan juga mewariskan kejutan akhir yang menyenangkan bagi berjuta-juta pembacanya

-Kucing di Tengah Burung Dara Mama tercinta,

Kemarin malam telah terjadi pembunuhan. Bu Springer, guru olahraga kami, menjadi korban. Terjadinya tengah malam. Dan pagi ini polisi datang dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada setiap orang. Bu Chadwick meminta agar kami tidak membicarakan hal itu pada siapa pun, tapi saya pikir Mama tentu ingin tahu. Anakmu tercinta, Jennifer.

-Misteri Kereta Api Biru Di kantor Cook,

Katherine harus antre untuk membeli karcis ke Riviera. Agaknya semua orang akan kesana – termasuk laki-laki yang berdiri di depannya.Laki-laki itu mendadak menyisih dan Katherine maju ke tempatnya tadi. Samar-samar wajah itu seperti dikenalnya. Dimana Katherine pernah melihatnya? Oh ya, di Hotel Savoy di depan kamarnya tadi pagi.Katherine menoleh ke belakang, terdorong oleh rasa gelisah yang tak dimengertinya. Laki-laki itu berdiri di ambang pintu menatapnya. Katherine bergidik, merasa dibanyangi kesedihan dan tragedi…

-Mrs. McGinty Sudah Mati

Hecule Poirot mencodongkan tubuhnya kedepan untuk melongok. Ya, kereta api yang ditunggunya akhirnya tiba. Lalu sekoyong-koyong ada yang sengaja mendorongnya dengan kerasPoirot hampir berhasil menangkap seorang pembunuh. Kini ia sendiri nyaris menghadapi maut. Ia harus bertindak cepat-kalau mau selamat, dan harus menyelamakan orang yang tak bersalah dari hukuman gantung atas tuduhan pembunuhan keji terhadap seorang wanita tua yang “tak punya musuh”!

-Nemesis Miss

Marple tak menyangka akan mendapat sepucuk surat dari kawannya yang meninggal seminggu yang lalu. Kawannya itu mendesaknya untuk menyelidiki suatu kasus pembunuhan—tapi ia tidak memberikan detail-detail yang diperlukan, seperti siapa saja yang terlibat, bahkan di mana pembunuhan itu terjadiBIARKAN KEADILAN MENGALIR BAGAIKAN AIR DAN KEBENARAN MENGALIR BAGAIKAN ARUS YANG KEKAL.Begitu kutipnya.Kutipan itu memang bagus, tetapi Miss Marple tidak tahu dalam hal apa dan bagaimana kutipan itu berhubungan dengan dirinya. Meskipun demikian, almarhum kawannya itu menjulukinya sebagai Nemesis—Dewi Keadilan.

-Malam Tanpa Akhir

Penduduk Kingston Bishop berkata siapa pun yang memiliki Gipsy’s Acre akan mengalami nasib malang dan kejadian-kejadian berbahaya dan akhirnya akan mengalami kematianTapi Mike dan Ellie sedang dilanda cinta. Mereka akan mendirikan rumah mereka di Gipsy’s Acre, dan kebahagian mereka akan menghapuskan segala masa lalu yang jahat itu untuk selama-lamanya.Kemudian ancaman-ancaman itu mulai datang. Kecelakaan-kecelakaan, juga teror. Tiba – tiba cita – cita mereka yang indah menjadi mimpi buruk yang penuh dengan ketakutan, pengkhianatan… dan pembunuhan!

-Musuh dalam Selimut

Ketika kapal Lusitania ditorpedo, seorang laki-laki datang kepada Jane Finn. Laki-laki itu tampaknya takut akan sesuatu atau seseorang. Ia membawa dokumen penting, yang sangat berarti bagi Inggris. Ia meminta Jane Finn untuk menyimpannya. Setelah itu Jane Finn menghilang. Segala usaha pencarian atas dirinya sia-sia belaka. Lima tahun telah lewat. Dan perang sudah usai. Kejadian itu sudah dilupakan orang. Tetapi kini ada bahaya baru. Dokumen itu dikhawatirkan jatuh ke tangan musuh. Kalau itu betul-betul terjadi, opini publik akan memihak kaum ekstrem revolusi. Diramalkan akan ada pemogokan kaum buruh dan teror pemerintahan. “Tuan Brown”, pemimpin sebuah organisasi besar, menginginkan dokumen itu. Dengan kelihatan seorang aktor besar, “Tuan Brown” memainkan peranannya. “Dua Petualangan Muda”, Tuppence dan Thomas Beresford, secara tidak sengaja terlibat pula dalam pencarian dokumen itu. Mereka selalu bersama-sama “Tuan Brown”, dekat dengannya, tapi tidak tahu siapa dia… Bahaya yang diramalkan semakin dekat. Jane Finn harus segera ditemukan. Dokumen harus diamankan. Dan setelah itu hanya ada pertunjukan tunggal. “Tuan Brown” harus segera ditangkap basah untuk dibuka kedoknya. Karena hanya dialah kunci segalanya…

Categories: Uncategorized

Cara Mudah Mengetahui Besar VGA

August 17, 2010 Leave a comment

langsung ke intinya saja..
gag usah basa basi ni caranya.

1. hidupkan PC anda dulu

2. pastikan Bodding PC anda selesai

3. klik kanan pada PC anda

tunggu jendela windows muncul

4. klik pda toold setting

5. klik pda advanced

tunggu jendela windowsnya keluar

6. klik pda adapter..

dan anda bisa tau deh berapa besar VGA yang  anda miliki..

selamat mencoba…

Categories: tips Tags:

MENAMBAH RAM MENGGUNAKAN Flasdisk

August 16, 2010 Leave a comment

Bahwa anda sudah ketahui RAM itu adalah Tempat Penyim Panan File Sementara. jika RAM anda sedikit dan ingin membeli yang lebih besar kapasitasnya tapi anda gag punya uang, sudah sewajarnya.
disini abng akan memberi solusi yang anda alami yaitu menambah RAM tampa membeli RAM.

Solusinya adalah dengan menggunakan eBoostr.v3 dengan ini anda tidak lah perlu/report” menabung atau minta uang ortu untuk beli RAM yang kapasitasnya lebih besar.dan kalau anda menggunakan eBoostr ini anda dapat mengatur kapasitas besar tau kecil RAM sesuka hati anda.

-nih saya kasih tau cara menggunakan eBoostr.

1. Exctract file EBoostr 3.0 dan masukkan Pass : blackdream
2. Jalankan eboostr.exe [tunggu sampai proses instalasi selesai]
3. Setelah instalasi selesai, Restart Komputer anda.
4. Ebooster akan jalan secara otomatis.
5. Untuk membuat flashdisk menjadi memory RAM tancapkan flashdisk ke komputer.
6. Klik add.
7. Pilih flashdisk yang akan di jadika memory RAM.
8. Tentukan ukuran cache [kalau bisa jangan diubah – ubah].
9. Setelah itu klik “OK” dan tunggu. Proses akan berlangsung lama tergantung berapa besar cache yang digunakan.
10. Setelah selesai akan ada konfirmasi, lalu Klik OK.

Bagi anda pemakai Windows Vista, anda tidak perlu repot – repot download software ini. Anda Tinggal Pakai ReadyBoost. Caranya: Klik kanan FlashDisk, klik properties => Klik tab ReadyBoost. Tinggal anda atur sendiri sesuai keinginan anda.
Jika ingin shut down komputer, harap eject terlebih dahulu. Agar tidak terjadi error namun flashdisk juga tidak perlu di cabut.

mumpung saya lagi baeg hti ni kukasih alamat tuk download aplikasi eBoostr v3 tinggal download ok..

http://www.ziddu.com/download/4686128/eBoostrv3.0build491.rar.html

kalu dah anda download jalan kandeh cara” di atas …
dan nik mati deh rasa bedanya RAM yang dikit ma RAM yang gede…
hehehe

sekian artikel dari saya moga membantu.

Categories: tips, trik Tags:

Hello world!

August 16, 2010 1 comment

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Categories: Uncategorized